Diabetes siapa takut!
Penderita diabetes sebaiknya menghindari makanan yang berbahan baku tepung seperti roti dan mie selama menjalankan ibadah puasa, dan sebaiknya mengkonsumsi makanan saat berbuka puasa dalam jumlah kecil namun lebih sering. Menurut pakar gizi Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr H Hardinsyah MS, jenis makanan yang dikonsumsi penderita diabetes pada dasarnya tidak berbeda pada saat puasa ataupun tidak puasa. Hanya saja, makan hanya dalam jumlah kecil dan lebih sering.
Makanan berbahan baku tepung-tepungan sebaiknya dihindari karena makanan jenis ini lebih cepat diubah menjadi glukosa (gula darah). Sebaliknya, makanan berserat seperti sayur dan buah harus diperbanyak karena makanan berserat lebih lambat diubah menjadi glukosa. Dengan pelepasan secara lambat, maka kadar gula darah akan lebih stabil.
Dalam banyak kasus, penderita penyakit tertentu seperti maag, hipertensi, hiperkolesterol dan diabetes yang tetap melaksanakan puasa mendapat manfaat dan berkah penyembuhan dari puasa. Pada penderita maag misalnya, saat berpuasa, karena aktivitas makan berkurang, organ yang bekerja mengeluarkan enzim dalam lambung bisa sejenak beristirahat dan kesempatan ini dimanfaatkan untuk regenerasi sel organ.
Namun, untuk penderita maag sebaiknya menghindari makanan berbahan baku tepung, makanan yang manis serta daging yang mempercepat pengeluaran asam lambung. Ketika berpuasa kegiatan jantung menurun dan menjadi sekitar setengahnya. Sekitar separuh darah digunakan untuk kerja otak, otot dan ginjal sehingga semakin besar peluang untuk membersihkan diri dari berbagai racun sisa metabolisme tubuh.
Berbagai faktor penyebab peningkatan denyut jantung dan tekanan darah dapat dikendalikan dengan berpuasa yang baik, karena pada saat berpuasa akan terjadi pengendalian emosi, keseimbangan istirahat, serta pengaturan makan dan minum. Hasil penelitian tentang puasa dan tekanan darah menunjukkan, tekanan darah orang yang berpuasa relatif konstan pada nilai yang normal. Bagi penderita hipertensi disarankan agar menghindari makanan awetan dalam kaleng, makanan dengan penyedap atau terlalu asin, serta memperbanyak makan sayur.
Tapi bisa di kurangi dengan mengkonsumsi teh merah, yang berdasarkan penelitian bisa mengurangi kadar gula darah penderita diabetes. Dilansir dalam www.hort.com, khasiat Rosella telah diakui di India, Afrika & Meksiko Uji Farmaloginya Senegal, mereka merekomendasikan bubuk atau Teh Rosella / Calyx osella bermanfaat menurunkan tekanan darah dan membantu menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes. Mekanisme kerjanya (senyawa aktifnya membantu melancarkan peredaran darah dengan mengurangi derajat fiskositas kekentalan) darah, dengan begitu kerja jantung memompa darah pun semakin ringan dan otomatis tekanan (darah) rendah. Semua itu tak lepas dari peran asam organic olisakarida dan flafonoid yang terkandung di dalamnya.
Sementara itu, Maureen Williams, ND, seorang dokter naturopati dari Bastyr University di Seattle, Amerika Serikat, telah melakukan studi terhadap 70 orang dengan tingkat penyakit hipertensi ringan hingga sedang yang berada dalam kondisi sehat dan tidak melakukan pengobatan apa pun sejak sebulan sebelum penelitian diujikan.Secara acak, sebagian orang diminta untuk mengonsumsi teh Rosella sebanyak satu setengah liter sebelum sarapan setiap hari. Sebagian lagi mengonsumsi 25 mg obat antihipertensi. Setelah empat minggu, ternyata tekanan darah diastolic berkurang hingga sepuluh angka untuk 79% orang yang mengonsumsi teh Rosella dan 84% pada orang yang mengonsumsi obat antihipertensi. Belum pernah dilaporkan efek samping yang serius akibat konsumsi kelopak Rosella selain jantung berdebar.
Rabu, 14 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bagi pembaca yang membutuhkan bunga Rosella merah dan ungu kering dan kwalitas Super... silahkan hub 081805086394 atau klik rosellamerah.wordpress.com
BalasHapus